Tempe merupakan makanan
klasik yang telah mendunia sekarang ini, banyak sekali produsen tempe baik itu dengan
cara modern ataupun tradisional. Pada produksi tempe kesan modern pada masa ini
dapat dilihat dari kemasan yang digunakan. Pemilihan kemasan berupa plastic kini
lebih banyak digunakan karena dinilai lebih praktis dalam penggunaanya. Jika ingin
menikmati sajian tempe tradisional yang masih menggunakan pembukus tradisional
Tempe yang diproduksi oleh Mbah Yaduri ini dapat dijadikan pilihan yang tepat. Pembukus
yang digunakan menggunakan Daun Awar-Awar, dengan pengalaman lebih dari 25
tahun penggunaan daun sebagai pembungkus dinilai membuat tempe lebih tahan lama
dan menghasilkan rasa tempe yang klasik.
Kesan pedesaan juga
terdapat dari bahan pembuatan tempe, seperti pada umumnya tempe selain terbuat dari
bahan utama berupa kedelai juga membutuhkan ragi sebagai faktor utama yang
dapat merubah kedelai menjadi tempe. Namun dalam pembuatan tempe Mbah Yaduri tidak
digunakan ragi namun menggunakan laru dan tepung singkong (glepung). Laru ini tidak
dijual di pasaran namun dibuat sendiri. Pembuatan laru dapat dilihat dari gambar
berikut ini :
Setiap harinya dapat
dihabiskan 15 kg kedelai yang dibungkus menggunakan daun Awar-Awar dan diikat dengan
batang padi kering (damen). Tempe produksi Mbah Yaduri didistribusikan di
berbagai pasar tradisional di sekitar Padukuhan Payak serta langsung dibeli oleh
warga sekitar rumah Mbah Yaduri. Karena bisa bertahan 3-4 hari tempe Mbah Yaduri
juga sering kali dijadikan sebagai oleh-oleh.
Tempeh is one of legendary foods of
Indonesia. The unique taste of tempeh now are world-well-known. As the time
goes by, tempeh are no longer made in traditional way only. Many innovation are
conducted, somehow make a new taste of tempeh. For them who miss the classic
taste of tempeh, tempeh “MbahYaduri” is
the way best. With more than 25 years-experiences in making tempeh, tempeh "MbahYaduri" provide the best taste of classic tempeh. “laru” (a kind of positive fungi for making
tempeh) and “Awar-awar” leaves as the
package, make MbahYaduri’s tempeh
preserve longer and taste great. The use of “laru”, also make MbahYaduri’s tempeh
different from most tempeh that use “ragi” as its ingredient.
In a day, Mrs.Yaduri is able to process
almost 15 kilos of soybean. This product can be found in the markets around
Payak.
(Written by Assa-Nila 1061 team)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar