Jumat, 28 Agustus 2015

Tempe "Mbah Yaduri"

Tempe merupakan makanan klasik yang telah mendunia sekarang ini, banyak sekali produsen tempe baik itu dengan cara modern ataupun tradisional. Pada produksi tempe kesan modern pada masa ini dapat dilihat dari kemasan yang digunakan. Pemilihan kemasan berupa plastic kini lebih banyak digunakan karena dinilai lebih praktis dalam penggunaanya. Jika ingin menikmati sajian tempe tradisional yang masih menggunakan pembukus tradisional Tempe yang diproduksi oleh Mbah Yaduri ini dapat dijadikan pilihan yang tepat. Pembukus yang digunakan menggunakan Daun Awar-Awar, dengan pengalaman lebih dari 25 tahun penggunaan daun sebagai pembungkus dinilai membuat tempe lebih tahan lama dan menghasilkan rasa tempe yang klasik.
Kesan pedesaan juga terdapat dari bahan pembuatan tempe, seperti pada umumnya tempe selain terbuat dari bahan utama berupa kedelai juga membutuhkan ragi sebagai faktor utama yang dapat merubah kedelai menjadi tempe. Namun dalam pembuatan tempe Mbah Yaduri tidak digunakan ragi namun menggunakan laru dan tepung singkong (glepung). Laru ini tidak dijual di pasaran namun dibuat sendiri. Pembuatan laru dapat dilihat dari gambar berikut ini :


Setiap harinya dapat dihabiskan 15 kg kedelai yang dibungkus menggunakan daun Awar-Awar dan diikat dengan batang padi kering (damen). Tempe produksi Mbah Yaduri didistribusikan di berbagai pasar tradisional di sekitar Padukuhan Payak serta langsung dibeli oleh warga sekitar rumah Mbah Yaduri. Karena bisa bertahan 3-4 hari tempe Mbah Yaduri juga sering kali dijadikan sebagai oleh-oleh.


Tempeh is one of legendary foods of Indonesia. The unique taste of tempeh now are world-well-known. As the time goes by, tempeh are no longer made in traditional way only. Many innovation are conducted, somehow make a new taste of tempeh. For them who miss the classic taste of tempeh, tempeh MbahYaduri is the way best. With more than 25 years-experiences in making tempeh, tempeh "MbahYaduri" provide the best taste of classic tempeh. “laru” (a kind of positive fungi for making tempeh) and “Awar-awar” leaves as the package, make MbahYaduri’s tempeh preserve longer and taste great. The use of “laru”, also make MbahYaduri’s tempeh different from most tempeh that use “ragi” as its ingredient.
In a day, Mrs.Yaduri is able to process almost 15 kilos of soybean. This product can be found in the markets around Payak.



(Written by Assa-Nila 1061 team)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar